Selasa, 03 Januari 2012

Siapakah Dia

Dengungan suara kereta melintasi sebuah perkampungan, di pinggir pagar kuning bersebelahan dengan rimbunya pepohonan mirip hutan. Beberapa anak asik bermain dengan sepedah kecil beroda anting dua di bagian ban belakang, sedangkan lainya mondar-mandir dengan koran dan dagangan asongan mereka. Matahari mulai condong ke arah barat dengan sebagian tertutup awan putih yang menjadikan bagian bawah awan itu tampak hitam. Di dekat pagar kuning itu ada sebuah gerbang yang hanya bisa di lewati oleh sepeda motor. di sebuah pos satpam duduk seorang pemuda berpawakan ceking dengan kulit agak gelap, rambut gondrong menghiasi sebagian kepalanya. Ia menemani satpam yang saat itu sedang bertugas menjaga pintu masuk. Sambil ngobrol dengan satpam dia menyruput es teh yang tadinya ia beli di dekat pos tersebut.

Beberapa saat kemudian pemuda Gondrong itu berpamitan kepada satpam dan berjalan menuju sebuah gedung besar yang mirip stadion, tetapi ketika sampai di dekat parkiran gedung tersebut pemandangan lain menarik perhatian pemuda gondrong itu. Di sana seorang pemuda lusuh sedang di marahi oleh gadis muda cantik, dimana perempuan itu terlihat menunjuk-nunjuk mobil tersebut. Segeralah si pemuda Gondrong itu menuju tempat parkiran dimana pertengkaran itu terjadi. Karena sepi tak ada orang suaranya terdengar jelas.

“Lo tahu bahwa mobil ini harganya sangat mahal, dan dengan tampang lo yang lusuh itu, gue yakin lo ga bakalan bisa bayar nih lecet mobil” gadis itu marah-marah sambil menunjuk-nunju.

“ma,afkan saya mbak, saya benar-benar tidak tahu.” pandangan mata pemuda lusuh itu kosong menghadap arah sebuah danau, dan hal itu malah membuat gadis itu semakin marah, karena seolah-olah dia tak di perhatikan karena laki-laki itu tak menatapnya sama sepemudakali.

“gue nggak mau tahu, yang penting gue ingin lo bertanggung jawab.”

Tak berapa lama kemudian pemuda Gondrong itu langsung ikut nimbrung.

“maaf, ini sebenarnya ada apa, kok ribut-ribut seperti ini.” Dengan nada agak keras pemuda Gondrong itu berusaha meleraikan.

Dengan emosi berapi-api perempuan itu mencoba menjelaskan.

“dia yang sekarang berdiri di belakang lo itu tadi nyebrang jalan ga liat-liat, nah pas gue mau keluar ada dia langsung saya banting setir, nah jadinya seperti ini, kalau bokap tahu gue bisa di marahi. gue meminta dia untuk bertanggung jawab.”

Tak berapa lama kemudian perempuan itu di pegang tanganya oleh si Gondrong, di tarik ke tempat duduk parkiran, kemudian gadis itu tampak kebingungan.

“hei apa yang kamu lakukan, dia nanti kabur!” perempuan itu berteriak dengan nada marah.

“mbak bicara di sini dulu, nanti perbaikan mobil mbak saya yang tanggung, ini KTM saya bawa dulu” gadis itu diam sejenak, dan pemuda Gondrong itu kembali menuju pemuda yang masih memandang kosong dan berbicara sebentar, akhirnya pemuda itu meninggalkan tempat parkir. Sedangkan pemuda Gondrong itu kembali ke tempat duduk gadis yang sempat ribut.

“Hai, kemana dia tadi, dia harus bertanggungjawab!” karena ia melihat pemuda lusuh yang tadi bermasalah pergi.

“sudah, tenanglah mbak.” Pemuda Gondrong itu berusaha menenangkan.

“bagaimana saya bisa tenang, kau malah melepaskan, jangan-jangan kau bersetongkol ya!” bentak gadis cantik itu.

“Saya sudah bilang bahwa saya yang akan ganti!” suara tegas keluar dari pemuda Gondrong itu.



Di Sekitar bengkel yang cukup mewah, terjadi pembicaraan antara pemuda Gondrong dan gadis itu.

“Dari tadi murung terus Non, cepet tua nanti” dengan nada bercanda pemuda ceikng mulai membuka pembicaraan.

“harusnya tadi dia yang mengganti bukan kamu, dia harus bertanggung jawab!” dengan nada agak ketus.

Sambil menyeruput kopi susu kaleng yang dibeli pemuda Gondrong itu mulai menjelaskan.

“sebelumnya saya juga turut meminta maaf mbak atas kejadian tadi.”

“Lho kamu kok malah yang minta maaf.” Dengan nada agak heran gadis itu menjawab.

“orang yang mbak marahi tadi, dia itu adalah dosen saya, Beliau S2 dan S3 nya di luar negri, dia memang masih muda, namun nasib buruk telah menimpanya, ketika dia pulang, dia mengalami kecelakaan, karena menghindari seorang anak Anak Perempuan SMA yang saat itu sedang pawai, merayakan kelulusan di dekat daerah Rangunan setahun yang lalu. Hal itulah yang membuat ia menjadi Buta”

Tiba-tiba gadis itu shock dan langsung lemas mendengar cerita Pemuda Gondrong itu, dia baru menyadarinya bahwa Perempuan SMA yang sedang pawai setahun lalu di dekat pasar minggu adalah dia, dan dia juga tahu kecelakaan di sana lebih tepatnya setahun yang lalu hanya satu kejadian yaitu ketika menghindari ia ketika berpawai.



Oleh : Sofan Fitri, 17/11/2011

0 komentar:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

 

blogger templates | Make Money Online