Butu Belajar Proses

1. tak tahu kapan aku akan kembali kepadanya, setiap menunggu detik detik yang terus berjalan, mengiringi langkah hidupku, dan aku ingin kembali dan semoga kelak aku di terima olehnya dengan lapang.
2. pada waktunya aku akan selalu merindukanya, kini masih bisa bersama, tetapi entah esok? kecuali bila batin yang merasakan dan selalu dekat.

Diposting oleh Paresmapa 21 di 03.03 0 komentar  

tentang dirimu
Bagikan
Hari ini jam 14:54 | Sunting Catatan | Hapus
telah ku temukan sesuatu...
yang ada dalam dirimu...
yang slalu dan membuatku...
terasa tak jemu memandangmu...
bukan kecantikan dirimu...
bukan kebaikan dirimu...
tapi dari hati ini berkata...
bahwa aku suka padamu...
hatiku ini...
kan terasa sejuk...
bila diriku ini...
berada di dekat mu...
tak sanggup diriku...
menuliskan katauntukmu...
tuk ungkapkan...
perasaan hati ini...
mungkinkah hanya ada...
di dalam mimpiku...
mungkinkah diriku...
bisa menggapaimu...

Diposting oleh Paresmapa 21 di 00.57 1 komentar  

Aku akan bahagia karena aku adalah seorang penyair...
Seorang penyair akan bersandiwara dengan fitrahnya.
Ia merasakan kenikmatan dengan memakai pakaian yang bukan jubahnya...
Menampakan perasaan Jiwa yang bukan suasana hatinya.
Ia berperan sebagai orang gila padahal ia orang yang cerdas.
Berperan sebagai seorang sebagai seorang pemberani padahal ia seorang pengecut...
Berperan bahagia padahal ia.... Menderita!!!
Ia juga bisa berperan sebagai seorang pecinta yang menekan getaran cinta dihati untuk kebahagiaan orang lain..

Diposting oleh Paresmapa 21 di 23.54 0 komentar  

pak polisi memberhentikanku
polisi :" selamat pagi, maaf mengganggu perjalanan anda"
saya sedang kesal
aku: sangat mengganngu
polisi : maaf dek
aku : "tidak saya maafkan", sambil marah
polisi : si si lahkan lewat, maaf mengganggu

polisi langsung ngeper deh

Pak Polisi
polisi : selamat siang, maaf mengganggu perjalanan anda
aku : lagi tak marah, "ya siang juga"
polisi : "spion anda kurang satu "
aku : "memang ada apa pak"
polisi : " silahkan ikut saya ke trotoar sebentar."
aku : "pak kalau memang bapak mau menilang saya, bapak harus menilang dulu para brimob yang motornya kurang lengkap, setelah itu bapak boleh menilang saya, dan harus di depan saya."
ngeper lagi nih polisi

Diposting oleh Paresmapa 21 di 16.27 0 komentar  

-Ada yang nyanyi
"buto cakil methakil ngemut pentung jowal jawil jebule njaluk ambung"
modar kabute teko, haaaaaaaaaa.

-Ada juga yang nyanyi
"namanya laut angin pasti kuenceng wussss."
gara2 hal itu eee, malah angin BERHEMBUS KENCANG, mungkin gunung tyak terima kalau cuma laut saja yang anginya kenceng. jadinya"namanya gunung angin pasti kuenceng" wk wk wk

-Ada saat dimana menjadi pucat wajah ketika melewati Shirat rahtawu

-Ada Juga yang jerit jerit kayak monyet menyebut nama gadis yang di sukai, terbentuklah adat isti adat baru entah sejak kapan setiap muncak pasti berteriak nama cewek yang di taksir. wk wkw k

-ditemani Beruk, Cakil si Vacum cleanner dan Cungkring. ngelu kabeh raono sing waras.

setelah pulang ada nyawa yang melayang dengan kepala hancur, dengan otak berceceran, di jalan Pati Kudus, sebuah tragedi kecelakaan yang mengerikan, enggar hampir muntah2, idi takut, aku dan bagas pusing. Di peringatakan sama sang pencipta, yen numpak motor ojo banter2an.


KOMPLIT NJERIT, wis ngelu ngantuk

Diposting oleh Paresmapa 21 di 07.26 0 komentar  

semuanya hidup dalam keadilan, tidak ada yang tdak adil, cuma sebagai manusia saja selalu kurang, selalu kurang dengan apa yang di berikan oleh sang pencipta.

bahkan mengapa kotorang di ciptakan, bukankah jijik, jorok, buruk, jelek kalaun kita menganggap seperti itu ya kita sudah tidak adil terhadap ciptaanya, padahal kotoran itu bisa di pakai pupuk, biogas, bayangkan 1-3 detik saja Allah tak mengurusi kotoran apa jadinya duniapencernaan tertunda, pembusukan tertunda, dunia ini penuh dengan kotoran!, semuanya baik, buruk, berasal dari sang pencipta.... Lihat Selengkapnya

ada suatu contoh tentang permasalahan rasa adil atau tidaknya, kita tak punya motor,pinjam motor milik kawan,karena terpaksa, nenek kita meninggal, dan tema kita menyuruh hati2, nah tak sengaja karena ada truk yang dengan cepat menabrak motor yang kita tumpangi, dan kita meloncat selamat, sedangkan sepeda motor milik kawan kita hancur, dan truk berhenti, e kita malah kena bentak dari supir truk denga membawa pistol, dan di suruh pergi, pastinya kita langsung menghakimi hidup ini tak adil, di jalan kita sangat ketakutan belum ke rumah nenek, dan harus mengganti motor kawan kita, dan pasti kita berteriak hidup ini tak adil!!!!!!!

padahal kalau kita mau melihat seperti apa yang sebenarnya terjadi, kalau kita sebagai tokoh menyelamatkan orang satu kota, bayangkan jika truk tersebut yang sebenarnya rem nya blong, melajuh cepat tak bisa berhenti dan gara2 motor yang kita truk bisa berhenti. sopir truk takut kalau di suruh ganti, makanya ia mengancam, dan sebenarnya isi truk tersebuat bahan kimia yang berbahaya dan dapat membunuh orang 1 kota, termasuk, ayah, ibu, kaka, adik, atau pacar bagi yang punya pacar.

renungilah sebenarnya semuanya telah di rencanakan, dan tak ada yang keliwat, semaunya psti bisa di atasi, karena Allah tahu bagaimana kemampuan mahluknya.

Diposting oleh Paresmapa 21 di 04.21 0 komentar  

ketika kita harus melihat rasa keadilan itu telah tiada, sebagai rakyat kecil hanya membatin, sedang rame ramenya para mafia hukum yang tertangkap, ah, itu hanya sebagian kecil, apa sih yang membuat kita selalu hanya pendengar, pemerhati, dan pelihat setia tentang acara2 ter sebut, hm ya 1 jawabanya hanya membatin, itu yang tingkat paling bawah.

yang berikutnya adalah yang cuma ikut2 tan tak tahu apa maksudnya ya ya ya seperti contoh
- Bikin sejuta facebooker, dukung pengungkapan markus
-Ramein ketik sms dukung penangkapan markus

Yang ini agak tinggi
- KITA sebagai mahasiswa b;la bla bla bla, uang negara bla bla, ujung ujungnya di bayarin ma LSM, dibayari oknum oknum tertentu.

ada yang lebih seru lagi
- Mencari popularitas, mengaku makelar kasus, lho kok mau ya? apa di bayarin yang asli, mengaku sebagai saksi, haha ha ha

masih tak kalah seru
- Bah kan saat2 seperti ini masih ada yang mencari untung


lho lho lho, ini negara mau di bawa kemana, hukumnya saja sudah pada ngelu, kebanyakjan kasus, mending langsung dor dor

maling ayam 7 th p[enjara
koruptor 1 th paling banter 5 th

ha ha ha ha ha apakah kita harus menjadi seorang koruptor ketika harus hidup di negri yang penuh dengan koruptor?


sudah terlanjur gila nih yang nyatat


sekalian saja yang ngurusin hukumnya orang gila

Diposting oleh Paresmapa 21 di 11.07 0 komentar  

ketika usia bertambah, umur berkurang sebagian besar dari kita dengan bangga malah menikmatinya, bukan kah hal tersebut menjadikan kita tuk harus mendekatkan kepada sang pencipta, bukan kah hal tersebut mendekatkan kita pada kematian yang semakin dekat, bukankah hal tersebut membuat kita harus belajar untuk memaknai apa arti hidup ini.

malah nyanyian
panjang umurnya panjang umurnya
panjang umurnya serta mulia
serta mulia sertamulia
dan biasanya kata kata terakhrir semoga panjang umur

ha ha ha ha dosa semakin bertambah, minta umur panjang?
bukankah kita bisa belajar dari nenek2 atau kakek2 yang sudah renta bagaimana kehidupan mereka!

beruntunglah orang yang tak di lahirkan, dan mati muda.........
dan setelah kematianya namanya di kenang oleh banyak orang

Diposting oleh Paresmapa 21 di 11.06 0 komentar  

apa yang telah terjadi, sering kali kita melihat tanpa menyadarinya kita mulai tertarik, setelah tertarik kita mulai menyenanginya dan akhirnya kita benar benar menyukainya.
bukankah semua cinta berasal dari melihat

aku sudah bosan melihat para plagiat, lebih mulia dan lebih baik merangkai kata kata sendiri dari pada aku harus menuruti apa yang harus aku tulis, walaupun tulisan ini jelek aku lebih menyukainya, karena keluar dari pemikiranku sendiri

kesenangan diada tara

Diposting oleh Paresmapa 21 di 11.06 0 komentar  

kelak aku juga mengalaminya, apa itu?
semua orang juga mengalaminya.
tak terkecuali yang bayi dalam kandungan, bayi, anak-anak, remaja, anak muda, orang tua bahkan sampai yang kakek-kakek mengalaminya. ketika kita tahu akan mengalami hal tersebut, dan kita mau berfikir maka orang akan berfikir bahwasanya kita menjadi lebih bijak dan itu memang benar, dan sewaktu kita mendekatinya setidaknya banyak yang harus di lakukan, hal tersebut tidak bisa di tawar2 kapan datangnya, dan yang paling menikmatinya adalah orang yang selalu dengan penciptanya.

Diposting oleh Paresmapa 21 di 11.06 0 komentar  

setidaknya banyak sekali yang di jadikan pelajaran, mereka yang berjuang dengan hati nurani, dan mereka yang menjadi pemimpin besar, saya sebutkan 5 saja tak usah banyak banyak yang patut di jadikan contoh bagai mana ia sekarang, dan kalau yang masih hidup bagai mana keadaanya.
Shalahudin Al ayubbi pemimpin yang mati dalam keadaan tak memiliki apa apa
Umar bin Khatab mati di tusuk
Soekarno Ia meninggal dengan fasilitas yang seadanya
Soe hok gie, bagai mana ketika ia menjelang meninggal, dia berjuang dari hati nuraninya
Ini kencana di pabdang sinis ketika harus berhadapan dengan birokrasi IPDN

setidaknya kita menyadarinya

Diposting oleh Paresmapa 21 di 11.05 0 komentar  

sering kita tak menyadarinya kalau kita sering melakukan kesalahan yang berulang-ulang tetapi selalu saja malu untuk mengatakan bahwa itu adalah kesalahan kita. malah kebanyakan kita akan menyalahkan teman teman kita dan tak mau mengakui kalau itu sebenarnya bersumber dari kita. kapan kita mau maju, di salahkan saja tidak mau, maunya benar terus di kritik malah marah, bukankah juga pernah berkata sebuah kritikan itu penting untuk menjadi lebih baik tetapi apa yang terjadi, malu? jaim? bagaikan pecundang pengecut, dan jangan hanya omong saja, buktikan dengan apa yang kita punya, butuhkan dengan apa yang kita perbuat, menghancurkan mudah, menata sulit setidaknya sebagai manusia kita haruslah berfikir jangan hanya ego yang di utamakan, boleh punya idealisme asal baik untuk bersama, jangan hanya mementingkan diri sendiri.

Diposting oleh Paresmapa 21 di 11.04 0 komentar  

selamat pada akhirnya kau mulai tahapan belajar proses, kau telah menempuh proses belajar selama 12 tahun yang membosankan. dan kau telah melalui sebuah pembodohan dari negara yang besar ini. bila kita memang benar cinta kepada tanah air, mengabdikan kepada tanah air setidaknya haruslah tahu seperti apakah tanah yang harus kita cintai, apakah harus dari belajar, upacara setiap senin, baris- berbaris setiap hari senin, hormat kepada bendera saja, sedangkan hijaunya alam kita, birunya laut kita telah terkikis habis, al itulah yang harus kita lindungi.
untuk kalian semua apabila telah bekerja di pertambangan, perindustrian, diplomatik, pertanian, dan yang lainya, ingatlah untuk selalu menjaga tanah air untuk suatu perubahan kedepan, untuk anak cucu, kalian calon mahasiswa baru tolonglah untuk mengetahui apakah yang seharusnya kalian jaga.

Perubahan Untuk Negriku

Diposting oleh Paresmapa 21 di 11.04 0 komentar  

perjalananku di ikuti oleh elang hingga hutan pinus menyambutku, barulah bertemu dengan berekor2 kera, yang mengiringi hingga hutan belantara tremulus. dari puncak turun melewati tangga yang sudah rapuh juga merasakan sensasi tanah gambut barulah sampai di pertigaan dan hutan pisang yang lebat pun menyambut. setelah melewati dan sempat tersesat karena jalan hilang, akhirnya sampai juga di gubug antara jalan (timur tremulus, selatan jolong, barat palombo dan utara tempur, yang di apit oleh 2 gubug.) setelah dari sana ku lewati semak setinggi 2m, menutupi pandangan hingga memedihkan mata, tanpa arit dan pelindung hal inilah ujian paling berat, hujan turun, kabut turun seluruh tubuh gatal dan perih oleh luka. karena lelah dan hampir putus asa kehilang jalan ku kumandangkan adzan dan ku laksanakan shalat dzuhur, Akhirnya Allah SWT menunjukan jalan ku, hingga sampai di puncak semu palombo, disana ada pohon besar yang di kelilingi oleh batu-batu putih agak besar, dan ku ucapkan sekeras2nya "Allahuakbar!!!"
dari pal ombo aku turun masih dengan semak2 tetapi hanya 1 m, barulah sampai di hutan kopi yang sangat luas, aku turun terus tanpa perduli apa2 baju dan celanaku seperti gembel temenanan. ujian kopi pun berakhir sampai di jalan ke kanan menuju tempur dan kekiri menuju sapto, kulanjutkan dari sebuah gubug seorang telah menatiku dialah Pak Tarwadi, yang memberiku banyak wejangan spiritual, disana aku istirahat 24 jam. jam 3 senin sore aku meninggalkan gubug, dan menaiki sapto kabut pun turun berlahan menutupi pandangan, tetapi ketika sampai di puncak aku menuju tempat tertinggi, aku bersyukur melihat matahari sore dan kabut di bagian bawah, bahkan clering pun tampak seperti gunung tinggi aku bersyukur dan bersujud shalat asar di salahsatu batu.

Diposting oleh Paresmapa 21 di 11.03 0 komentar