Jumat, 20 Januari 2012

EPS 5 Maiev dan Illidan "Kelahiran"

Setelah hampir 1 tahun tinggal di rumah Shandris, dan perutnya semakin membesar. rasa sakit ketika ia akan melahirkan membuat ia harus menahan di dalam kamar. tak berapa lama shandris datang untuk membantu proses Kelahiran. dengan kekuatan penuh Maiev memegang kayu pada tempat ia berbaring. segeralah setelah berusaha mendorong keluar Lahirlah seorang bayi Laki-laki yang sehat.

Setelah bayi itu lahir, Shandris segera meninggalkan maiev. Bayi itu di bungkus dengan kain untuk menghangatkanya. kakak Maiev Jarot tampaknya tak terlalu suka dengan kehadiranya karena tak mengetahui siapakah ayah dari bayi itu, sedangkan shandris sendiri sebenarnya merasa tidak enak kepada suaminya. tetapi ia sendiri sebagai seorang perempuan tahu seperti apa penderitaan maiev.

Karena suami istri itu tidak menerima kehadiran anak itu maka Maievpun membawa pergi anak itu untuk meninggalkan rumahnya Jarot. ia tahu akan di bawa kemana anknya itu. semilirnya angin secara tidak langsung menyejukan hatinya yang sedang bingung. Ia sendiri harus menjaga reputasi di kalangan para penjaga dan night Elf lainya.

Bersambung

Kamis, 19 Januari 2012

antara wortel telur kopi

Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.

Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api. Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api. Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya.

Lalu ia bertanya kepada anaknya, "Apa yang kau lihat, nak?" "Wortel, telur, dan kopi" jawab si anak. Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras. Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas. Setelah itu, si anak bertanya, "Apa arti semua ini, Ayah?" Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi kesulitan yang sama, perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.

Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak.

Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras.

Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut. "Kamu termasuk yang mana?," tanya ayahnya. "Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi?"

Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu.

Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?

Ataukah kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat. Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga membaik.

Dari renungan diatas kita mengambil kesimpulan, yaitu :
Jika kita memiliki suatu masalah yang ada didalam diri kita, masalah itu dapet kita selesaikan dengan cara yang berbeda-beda tergantung dengan bagaimana kita melihat masalah itu, apakah kita akan langsung menyerah atau teru berjuang untuk memecahkan masalah itu dan segala sesuatunya itu kembali lagi dengan pilihan yang dibuat kamu" sekalian, pilihan yang kamu buat akan menentukan pula hasilnya.

Minggu, 15 Januari 2012

EPS 1 Arthas dan Jaina Masa kecil

Suatu hari 12 tahun sebelum terjadi penyerangan Burning Legion, sebuah pertemuan rutin terjadi di Lordaeron. tetapi anak-anak dari mereka bermain-main di luar ruangan salah satunya. Arthas dan Jaina. mereka berdua memang suka bermain sendiri karena kesamaan yang ada pada mereka. bahkan terkadang kalau mereka bermain suka membuat ribut sendiri karena kalau bersembunyi suka di tempat yang jarang di ketahui orang. suatu hari mereka berdua menemukan bangkai Tupai, saat bermain. dan mereka saling mengolok-olok tentang tupai dan hampir bertengkar, untung Calia datang untuk mengajak mereka berdua mandi(Calia salah satu putri petinggi Lordaeron yang dianggap Arthas sebagai kakak.)

mau tidak mau mereka harus mengikuti Calia. bahkan ketika itu juga terkadang keduanya masih suka untuk saling mengejek. dari ejekan yang sering di lontarkan, bahwa waktu kecil Arthas penakut,sehingga dengan mudah Jaina mengejeknya. sedangkan Jaina sendir pemberani. karena dia gadis, maka Arthas pun mengejeknya. karena sangking bandelnya mereka berdua terkadang Calia sampai bilang akan melaporkan mereka kepada Raja, atau Admiral Proudmour. memang masih anak-anak dan mereka salah satu anak yang cukup bandel.

EPS 4 Di Rumah Jarot Shsadowsong Dan Sandris

Sudah lebih dari 6000 tahun Maiev menjaga Illidan, dan Baru kali ini dia merasakan kesalahan dan kecerobohanya terbesar. entah karena perasaan tidak enak dengan hal itu, dan ada sesuatu yang aneh dengan tubuhnya, akhirnya Maiev melakukan Cuti setahun untuk berlibur ke tempat saudaranya. ia pergi ke rumah Jarot Shadowsong, dan di sana ada Istri dari Jarot, Shandris. mereka berdua salah satu dari pahlawan yang terkenal dimasa perang Ancient yang pertama.
Suatu hari di dalam rumah terjadi percakapan antara mereka bertiga, pada awalnya mereka bergembira. apalagi selama 6000tahun adiknya yang menjadi sipir penjara selama 6000 tahun bisa hamil. tetapi kecurigaan dan rasa ingin tahu membuat Jarot harus menelan kekecewaan karena dia tidak tahu bahwa siapa sebenarnya ayah dari bayi yang di kandung Maiev, bahkan Jarot sendiri mau mengusirnya. tetapi shandris menolak untuk mengusirnya, karena dia tahu bagaimana perasaan dari seorang perempuan.
Hari-hari yang di lalui, seperti biasa maiev yang melakukan hal untuk perburuan, tetapi ketika melihat kondisi fisiknya yang semakin melemah, Shandris akhirnya menyuruhnya untuk Istiharat. tetapi bukan Maiev, yang merasa dirinya tak bisa untum mandriri. karena merasa kurang enak. dari sandris sendiri akhirnya menyuruh Maiev untuk memancing ikan. hal itu di lakukan sebagai rutinitas sehari-hari.

EPS 3 Hubungan Terlarang

Waktu berjalan semakin cepat, di dunia luar pasukan Kijadean dan Archimonde kembali menyusun Pasukan semenjak kekalahan perang yang pertama dulu. sedangkan bangsa elf sendiri sudah terpecah, mereka yang mempelajari sihir telah memiliki Ibu Kota Baru Quel thalas, sedangkan Night Elf sendiri masih tetap di hutan Ashenvile, dan menjaga Pohon Kehidupan di Mount Hyjal. Illidan dan Maiev tetap menjadi bagian dari Night Elv.
Suatu malam Maiev menyendiri di sekitar Penjara, dengan merenungkan sesuatu, di situ Ia menatap bulan sabit itu sendiri. dan dia teringat masa lalu sebagai Priest Muda. karena Ia mengingat Priest maka ia ingat Tyrande dan Akhirnya ingatanya kembali lagi ke Illidan. karena mengingat Illidan akhirnya dia langsung menuju tempat Illidan dimana dia di kurung. Dengan langkah pasti tanpa ragu segera Maiev berbicara kepada penjaga yang tengah siaga dan dia mengatakan kepada mereka bahwa untuk malam ini Dia yang akan bekerja, dan Maiev menyuruh para penjaga untu Istirahat.
Setelah semua penjaga Istirahat Maiev langsung mendatangi Kamar Illidan. entah perasaan apa yang membuat Maiev hingga duduk di dekat Illidan. dan entah karena telah takdir atau sesuatu yang lain, hubungan terlarang Itu terjadi.
Bersambung........

Sabtu, 14 Januari 2012

Maiev dan Illidan Eps 2 Kebencian

Entah karena apa, setiap bertemu dengan Illidan di dalam penjara Rasa Benci, muak Maiev semakin besar, apalagi setiap hari dia sendiri harus beradu mulut dengan Illidan tentang masa lalu Illidan. Illidan sendiri tetap berada dalam sifat keras kepalanya untuk tetap ingin mempertahankan Ilmu sihirnya, walaupun kekuatan Cenarius dan anak-anaknya telah mengikatnya.
Memang hari-hari tertentu terkadang maiev mengejek Illidan apalagi ketika pembicaraan mulai merujuk pada hubungan kakanya Illidan sendiri Malfurion Stormage. dimana Maiev sendiri terkadang memanas-manasi dengan menceritakan Hubungan Tyrande dengan kakanya. rasa benci yang semakin lama semakin besar tumbuh terhadap Miecv terutama setelah lebih dari 1000tahun Menjaganya(bayangkan agan-gaan setiap haribertemu dengan orang yang sama selama itu :ngeri)
Sementara walaupun Maiev sangat membenci Illidan, karena kecerobohan, kebodohan dan kesombonganya di masa lalu, setidaknya maiev masih perduli atas apa yang telah terjadi pada Illidan, buktinya walaupun lebih dari 1000 tahun Maiev sendiri masih tetap mau menjaga Illidan, walaupun sebenarnya Cenarius menyuruh orang lain untuk menggantikan Maiev, tetapi dengan alasan bahwa dia yang terkuat, dan dialah yang harus menjaganya. hingga Cenaruis mengangkatnya sebagai Warden tertinggi.
Bersambung//..

Maiev dan Illidan Eps1

Maiev, dia menerima tugas sebagai penjaga Penjara Illidan, pastilah memiliki alasan yang kuat mengapa ia mau menjaganya. sejak peristiwa penuangan mata air kehidupan oleh Illidan. dan untuk menjaga mata air itu maka Alextasza menumbuhkan menjadi Pohon kehidupan(pada perang ke 2 Archimonde berusaha memusnahkan). dan saat itu juga Watcher muda Maiev Shadowsong mengajukan diri untuk menjadi warden di penjara yang di huni oleh Illidan.
pada awalnya rasa saling membenci ada, karena Maiev sendiri mau tidak mau dalam keseharianya harus bertemu dan bertatap muka dengan Illidan. hal itu terjadi secara terus menerus, bahkan ketika tahun ke 500 pertama Illidan di penjara. saat itu juga sering Illidan meratapi nasib, bahwa dia sendiri sebenarnya menyesal melakukan semua itu, tetapi karena nafsu untuk menguasai kekuatan besar semakin bertambah, hati nuraninya tertutup oleh nafsu itu. di samping itu Illidan mau tak mau harus merelakan bahwa orang yang di Cintainya Tyrande lebih memilih untuk malfurion. itu salah satu penyebab semakin menyesalnya Illidan.
Dimana saat itu juga Maiev mulai menikmati atas ejekan-ejekan yang di lontarkan kepada Illidan. bahkan untuk bisa mengejek secara habis-habisan maiev menyuruh penjaganya penjara untuk meninggalkan ruangan. hal itu di lakukan dengan penyiksaan-penyiksaan yang di lakukan. dan Para penjaga terkadang mendengar teriakan-teriakan atas siksaan kepada Illidan. hal tersebut terus terjadi, hingga para penjaga mulai terbiasa mendengar teriakanya. Brsambung

Rabu, 11 Januari 2012

Sangat di sayangkan

]Terjadi Di Jakarta !!!, Ayah Menggendong Mayat Anaknya Dari RSCM Ke Bogor Karena Tak Mampu Bayar Ambulan !!
Penumpang kereta rel listrik (krl) jurusan Jakarta – Bogor pun geger minggu (5/6). Sebab, mereka tahu bahwa seorang pemulung bernama Supriono (38 thn) tengah menggendong mayat anak, khaerunisa (3 thn).
Supriono akan memakamkan si kecil di kampung Kramat, Bogor dengan menggunakan jasa krl. Tapi di stasiun tebet, supriono dipaksa turun dari kereta, lantas dibawa ke kantor polisi karena dicurigai si anak adalah korban kejahatan. Tapi di kantor polisi, Supriono mengatakan si anak tewas karena penyakit muntaber. Polisi belum langsung percaya dan memaksa supriono membawa jenazah itu ke RSCM untuk diautopsi.


Di RSCM, Supriono menjelaskan bahwa khaerunisa sudah empat hari terserang muntaber. Dia sudah membawa khaerunisa untuk berobat ke puskesmas kecamatan setiabudi. Saya hanya sekali bawa khaerunisa ke puskesmas, saya tidak punya uang untuk membawanya lagi ke puskesmas, meski biaya hanya rp 4.000,- saya hanya pemulung kardus, gelas dan botol plastik yang penghasilannya hanya rp 10.000,- per hari. Ujar bapak 2 anak yang mengaku tinggal di kolong perlintasan rel ka di cikini itu.
Supriono hanya bisa berharap Khaerunisa sembuh dengan sendirinya. Selama sakit khaerunisa terkadang masih mengikuti ayah dan kakaknya, muriski saleh (6 thn), untuk memulung kardus di manggarai hingga salemba, meski hanya terbaring digerobak ayahnya.

Karena tidak kuasa melawan penyakitnya, akhirnya khaerunisa menghembuskan nafas terakhirnya pada minggu (5/6) pukul 07.00.
Khaerunisa meninggal di depan sang ayah, dengan terbaring di dalam gerobak yang kotor itu, di sela-sela kardus yang bau. Tak ada siapa-siapa, kecuali sang bapak dan kakaknya. Supriono dan muriski termangu. Uang di saku tinggal rp 6.000,- tak mungkin cukup beli kain kafan untuk membungkus mayat si kecil dengan layak, apalagi sampai harus menyewa ambulans. Khaerunisa masih terbaring di gerobak. Supriono mengajak musriki berjalan menyorong gerobak berisikan mayat itu dari manggarai hingga ke stasiun tebet, supriono berniat menguburkan anaknya di kampong pemulung di kramat, bogor. Ia berharap di sana mendapatkan bantuan dari sesama pemulung.

Pukul 10.00 yang mulai terik, gerobak mayat itu tiba di stasiun tebet.
Yang tersisa hanyalah sarung kucel yang kemudian dipakai membungkus jenazah si kecil. Kepala mayat anak yang dicinta itu dibiarkan terbuka, biar orang tak tahu kalau khaerunisa sudah menghadap sang khalik. Dengan menggandeng si sulung yang berusia 6 thn, Supriono menggendong Khaerunisa menuju stasiun. Ketika krl jurusan bogor datang, tiba-tiba seorang pedagang menghampiri supriono dan menanyakan anaknya. Lalu dijelaskan oleh Supriono bahwa anaknya telah meninggal dan akan dibawa ke Bogor spontan penumpang krl yang mendengar penjelasan supriono langsung berkerumun dan supriono langsung dibawa ke kantor polisi Tebet. Polisi menyuruh agar supriono membawa anaknya ke RSCM dengan menumpang ambulans hitam.

Supriono ngotot meminta agar mayat anaknya bisa segera dimakamkan.
Tapi dia hanya bisa tersandar di tembok ketika menantikan surat permintaan pulang dari RSCM. Sambil memandangi mayat khaerunisa yang terbujur kaku. Hingga saat itu Muriski sang kakak yang belum mengerti kalau adiknya telah meninggal masih terus bermain sambil sesekali memegang tubuh adiknya. Pukul 16.00, akhirnya petugas RSCM mengeluarkan surat tersebut, lagi-lagi karena tidak punya uang untuk menyewa ambulans, Supriono harus berjalan kaki menggendong mayat Khaerunisa dengan kain sarung sambil menggandeng tangan Muriski. Beberapa warga yang iba memberikan uang sekadarnya untuk ongkos perjalanan ke Bogor.

Para pedagang di RSCM juga memberikan air minum kemasan untuk bekal Supriono dan Muriski di perjalanan.

Psikolog Sartono Mukadis menangis mendengar cerita ini dan mengaku benar-benar terpukul dengan peristiwa yang sangat tragis tersebut karena masyarakat dan aparat pemerintah saat ini sudah tidak lagi perduli terhadap sesama. Peristiwa itu adalah dosa masyarakat yang seharusnya kita bertanggung jawab untuk mengurus jenazah khaerunisa. Jangan bilang keluarga supriono tidak memiliki KTP atau KK atau bahkan tempat tinggal dan alamat tetap. Ini merupakan tamparan untuk bangsa Indonesia, ujarnya.

Minggu, 08 Januari 2012

Tingkatan - Tingkatan MAHO

Tingkatan-tingkatan seorang Gay
Hal ini berdasarkan penelitian yang pernah saya lakukan di wilayah tempat asal saya hingga saat ini di jakarta dan depok.

1. Karena Terpaksa oleh keadaan
Tingkat awal yaitu 20% dari dirinya adalah Maho, hal ini karena keadaanlah yang memaksa, untuk mencari duit atau untuk bisa menghidupi diri dan keluarga. Untuk waria ini biasanya specialistnya lebih ke pengamen, penari jalanan, atau masih yang di katakan mereka melakukan itu karena terpaksa. tingkat kenormalanya masih bisa di bilang laki-laki normal

2. Karena terperangkap dan mau
Tingkat ke 2 yaitu 20-40% di sini pada awalnya seorang laki-laki masih hidup normal, dimana waktu itu ada seorang Maho expert mendatangi, dan mengenalkan pada dunia Homo. nah karena dia juga sebagian dirinya menerima hal ini maka dia pun juga ikut2tan karena menikmatinya. biasanya mereka adalah para Gigolo-gigolo yang yang tadinya terpaksa dan menikmati. tetapi terkadang MAHO ini masih bisa hidup normal, karena dia ada sisi laki-laki untuk menyukai perempuan

3. Karena Senang melakukan
Tingkat ke 3 sebagian dirinya adalah perempuan 40-60% hal ini karena saat dia melakukan aktifitas ketika melihat laki-laki kadang ia sendiri suka akan laki-laki seperti rasa cinta laki-laki yang tumbuh pada perempuan, biasanya mereka ketika berdekatan dengan laki-laki akan salah tingkah seperti ketika laki2 normal terhadap cewek cakep. tetapi di tingkat ini mereka biasanya hidup seperti orang normal, tetapi ketika lagi kumat sisi kewanitaanya akan muncul. tetapi biasanya mereka belum sampai melakukan kehgiatan Homonya kecuali bila kesempatan itu datang.

4. Karena Kebutuhan dan sangat senang melakukan
Di tingkat ini 60-80% dimana ketika nafsu menguasai dirinya tak segan-segan dia mekampiaskan kepada sesama laki2. dlam hal ini bagi yang punya uang mereka tak segan-segan untuk menyewa gigolo, bahkan kalau lagi nggak punya duit mereka bisa dengan segala upayanya untuk menjerat korban, dan disini yang saya sebut sebagai MAHO EXPERT. mereka biasanya yang mengajak orang yang ada sifat calon-calon maho untuk menjadi Maho.

5. Jiwa MAHO
Di tingkat ini 80-99% sebenarnya jiwanya dia adalah jiwa maho, dimana saat dia dilahirkan dia merasa bukan sebagai seorang laki-laki, dimana dia sendiri suka melakukan apa yang di lakukan oleh perempuan. dan hingga orang yang dia cintai adalah sejenis. orang seperti ini biasanya kalau berbuat sesuatu masih mikir2(secara terbuka tidak mau), dan mereka juga memiliki insting untuk mencari laki-laki yang juga MAHO. tetapi mereka terkadang kalau hasrat Sexnya besar akan melakukan seperti yang di lakukan oleh para MAHO expert ketika hanya mencari kepuasan.

6. Perempuan yang dilahirkan dengan fisik Laki-laki
Tingkatan ini 100% dia itu sebenarnya adalah perelmpuan, dari jiwa, tubuh, kelakuhan, dan apa-apa lainya. tetapi ada satu bagian tubuh yang dia tidak terima bahwa dia memiliki sesuatu Mr.P dibawah perut. nah untuk ini sendiri dia bahkan rela melakukan pemotongan barangnya demi menjadi seorang perempuan. dan di tingkat inipun dia juga rela menjaga diri dan dia tahu apa arti penting dari harga diri.

Jumat, 06 Januari 2012

Penjualan Opium di Pulau Jawa Membuat Belanda Semakin Kaya sekitar akhir abad ke 19








Opium, dalam pikiran kita tertuju pada salah satu jenis zat psikotropika, dimana zat itu sangat merusak otak. Zat biasanya juga di sebut dengan Candu, alat penghisapnya kita sering dengar istilah bong. Opium yang di hisap adalah getahnya, yang di ambil dari bunganya yang berbentuk bulat. Kemudian di olah tergantung bagaimana pengolahan opium itu sendiri.
Untuk hasil dari pengolahan opium, ketika opium di olah dengan biasa akan menghasilkan candu. Tetapi ketika di saring lagi akan menghasilkan morfin dan semakin halus lagi pengolahanya maka akan menghasilkan Heroin. Di sisi saya akan menyoroti Opium yang di olah menjadi candu, yang melanda masyarakat jawa terutama di akhir abad ke 19 dan awal abad ke 20.
Untuk wilayah pulau jawa terutama di kalangan para guru kebatinan di pulau jawa penggunaan candu istilahnya adalah nyerat. Dengan alat penghisap kemudian candu tadi yang sebesar biji kedelai di bakar untuk di hisap asapnya. Dan di situlah kalau orang-orang bilang kenikmatan nyerat ada menghisap candu.
Di sini saya akan mencoba menjelaskan berapa banyak uang yang berputar di ranah percanduan di tanah jawa. Berikut perputaranya, di mulai dari India yang menghasilkan opium di waktu itu, kemudian inggris memasarkan ke Sebagian China dan belanda juga membeli opium dari India untuk di jual ke pulau jawa. Di pulau jawa candu di lelang oleh orang belanda kemudian di beli oleh orang asing timur, terutama orang-orang china sehingga bisa di katakan bahwa penjual dari opium secara langsung ke orang jawa adalah orang china, tetapi pemasoknya adalah orang Belanda. Dan ini bisa di katakan sebagai bentuk dari penjajahan baru.
Menurut J Rush bahwa pengguna opium di pulau jawa adalah 1 dari 20 orang jawa pada saat itu, hal tersebut berdasarkan wawancara atas bekas pejabat karsidenan wilayah juana.(kantornya di kota Pati) dan kenapa menyorot juana. Karena juana pada saat itu merupakan pelabuhan penting dimana tempat itu merupakan daerah yang paling bebas di masa itu. Karena daerah lain juga kurang strategis dalam hal perdagangan dan penyelundupan yang di lakukan oleh pihak pemerintah belanda pada saat itu. Karena kalau pemerintah di ketahui otak dari penjualan candu, maka akan di pastikan terjadi pemberontakan di daerah jawa terutama jawa barat yang mayoritas basis Islam Pesisir.
Kemudian dari sumber Buku orang Orang China Khek dari Singkawang (Disertasi Hari Poerwanto) bahwa jumlah penduduk pulau jawa pada akhir abad ke 19 sekitar 28-30 jt an, di tambah yang belum termuat jadi saya membulatkan 30 jt penduduk untuk mempermudah nanti dalam perhitunganya. Dimana jumlah orang belanda sekitar 26 ribu yang berada di pulau jawa dan orang china sekitar 200 rb. Dari situ kita bisa melihat dari 26 ribu orang bisa menguasai pulau jawa yang berjumlah kurang lebih 30 jt jiwa pribumi.
Kemudian dari informasi Sang Naturalis Alfred Russel Wallace, di buku Kepulauan Nusantara menjelaskan semakin ke timur dari Pulau Jawa penggunaan Candu juga semakin bebas, terutama di wilayah yang sekarang perbatasan jawa tengah dan jawa timur, oleh sebab itu hal itu menguatkan tulisan J Rush di mana Pelabuhan Juana merupakan pelabuhan penting dari perdagangan Candu. Karena persebaran ke arah selatan dari Juana merupakan daerah Perbatasan Jawa tengan dan Jawa timur. Hal itu juga atas dasar fakta daerah pahariangan ada pelarangan penggunaan Candu tetapi di awal abad 20 nanti daerah itu di hapuskan pelarangan dari pemakaian Candu.
Pada 1677, Kompeni Hindia Timur Belanda (VOC) memenangkan persaingan ini. Kompeni berhasil memaksa Raja Mataram, Amangkurat II, menandatangani sebuah perjanjian yang menentukan. Isi perjanjian itu adalah: Raja Mataram memberikan hak monopoli kepada Kompeni untuk memperdagangkan opium di wilayah kerajaannya.
SETAHUN kemudian, Kerajaan Cirebon juga menyepakati perjanjian serupa. Inilah tonggak awal monopoli opium Belanda di Pulau Jawa. Hanya dalam tempo dua tahun, lalu lintas perdagangan opium meningkat dua kali lipat. Rata-rata setiap tahun, 56 ton opium mentah masuk ke Jawa secara resmi. Tetapi, opium yang masuk sebagai barang selundupan bisa dua kali lipat dari jumlah impor resmi itu.
Pada awal 1800, peredaran opium sudah menjamur di seluruh pesisir utara Jawa, dari Batavia hingga ke Tuban, Gresik, Surabaya di Jawa Timur, bahkan Pulau Madura. Di pedalaman Jawa, opium menyusup sampai ke desa-desa di seantero wilayah Kerajaan Surakarta dan Yogyakarta. Di Yogyakarta saja terdapat 372 tempat penjualan opium.
Di kalangan kaum bangsawan, opium bahkan memberikan corak tertentu pada gaya hidup yang sedang berkembang. Opium dipandang sebagai peranti keramah-tamahan dalam kehidupan bermasyarakat. Di pesta-pesta kalangan atas, jamak belaka jika para tetamu pria disuguhi opium. Bahkan, menurut sebuah laporan, para prajurit Pangeran Diponegoro, selama Perang Jawa berlangsung, banyak yang jatuh sakit ketika pasokan opium terganggu.
Permukiman Cina, yang semula hanya terpusat di sepanjang pesisir utara, pada pertengahan abad ke-19 mulai menyebar ke kota-kota pedalaman Jawa. Bahkan, justru kawasan pedalaman inilah yang kemudian berkembang menjadi lahan subur bagi para bandar opium. Pasar opium paling ramai terletak di kawasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Bandar opium Surakarta, misalnya, bersama wilayah Keresidenan Kediri dan Madiun, Jawa Timur, selalu menghasilkan pajak opium tertinggi bila dibandingkan dengan wilayah lainnya. Sejak awal abad ke-19 hingga awal abad ke-20, kawasan itu juga mencatat rekor jumlah pengguna opium, dibandingkan dengan wilayah mana pun di Pulau Jawa.
Peringkat kedua diduduki oleh penduduk yang bermukim di wilayah pesisir: Semarang, Rembang, hingga Surabaya. Tapi, di peringkat yang sama juga tercatat kawasan pedalaman Yogyakarta, dan wilayah Keresidenan Kedu. Kemudian disusul wilayah Batavia, hingga pantai utara bagian timur, Rembang, Tuban, Besuki, Pasuruan, Probolinggo, Madura, juga pedalaman Ponorogo.(James Rush)
Candu sendiri di pulau jawa sebenarnya di perdagangkan karena Belanda melihat Inggris menjual candu laku sangat keras di cina sehingga Inggris memperoleh keuntungan yang sangat banyak. Dan setelah tahu inggris memperjual belikan di china, yang tadinya penjualan candu di Pulau jawa masih rendah, dan setelah melihat apa yang di lakukan inggris maka Belanda meniru sistem yang di pakai Inggris dan di terapkan di pulau jawa. Sehingga perdagangan Candu terbesar belanda di pulau jawa.
Di lihat dari sebelumnya akhir abad ke 19 perdagangan belanda semakin di gencarkan. Hal ini berdasarkan di bukanya perdagangan candu di wilayah sekitar pahariyangan yang tadinya di tutup. Kalau kita mau mengkaji sebelumnya kita bisa mengetahui bahwa sengaja opium di gencarkan pasca tanam paksa di hentikan sehingga belanda harus mencari alternatif pengganti keuntunganya dari tanam paksa, salah satunya perdagangan Opium dengan menggunakan tangan para pedagang China.
Berikut penjumlahan akumulasi berdasarkan analisis saya, untuk pendapatan kotor perdagangan opium di pulau jawa. Dan juga uang yang berputar di ranah perdagangan Opium di pulau jawa.
Jumlah Penduduk pada akhir abad 19 sekitar 30 jt berdasarkan Disertasi Hari Poerwanto (termasuk orang China dan Belanda.)
Kemudian data tentang penggunaan Opium orang jawa dari sumber J Rush dari Pejabat Karsidenan Juana tentang perkiraan jumlah pengguna(berdasarkan hasil keluar masuknya Candu di pusat perdagangan Candu Yaitu pelabuhan Juana) sekitar 1 dari 20 orang jawa adalah pengguna Candu artinya 5 % dari jumlah penduduk jawa waktu itu pengguna.
Kemudian hasil dari penelitian J Rush setiap orang jawa dari golongan kere, 5% dari yang tadi menggunakan upah sebanyak 5 sen untuk pembelian opium di setiap harinya. Dan itu baru dari golongan orang miskin.
Untuk nilai sen di masa itu, saya menyempatkan konsultasi dengan pengajar Sejarah Mas Abdurrahman kalau nilai dari 1 Gulden adalah 100 sen.
Nah berikutnya saya akan mengakumulasikan dari semua data di atas.
Jadi : (((5 sen x 365(hasil hari dari satu tahun))) x ((5%(jumlah pengguna Opium) x 30 jt(jumlah penduduk waktu itu))) terus hasilnya di jadikan gulden.
5 x 365 x 1/20 x 30jt kemudian di bagi 100(untuk di jadikan ke gulden)
Dan hasilnya adalah angka yang sangat fantastis
2.737.500.000 sen dan di jadikan gulden berarti di bagi 100 maka hasilnya 27.375.000 gulden. Nah angka tersebut yang membuat saya sendiri terbengong-bengong, betapa tidak, korupsi seorang Cokro dengan beli mobil organisasi senilai 2000 gulden kemudian di jual seharga 3000 gulden(1000) gulden untung. Sedangkan lainya penilepan uang oleh gunawan di masa Sarekat Islam senilai 60.000 gulden itu sudah sangat banyak sekali. Berarti dalam satu tahun perputaran uang kotor Candu di Pulau jawa itu benar-benar banyak.

Selain itu bandingkan saja, penghasilan rakyat biasa saat itu, setiap orang sehari menghasilkan 20 sen, artinya dari 20 satu perempatnya (5 sen) di gunakan untuk membeli candu. Sisanya untuk makan. Bahkan sampai saat ini pun kita mengetahuinya hal itu seperti rokok. Setiap penghasilan orang sebanyak 20000, setidaknya 5000 buat di belikan rokok. Dari sini kita bisa melihat sendiri, kita bandingkan 1 sen= 100 rupiah

Era tanam paksa memang berhasil, tetapi dalam perdagangan opium ini belanda benar-benar sangat di untungkan. Di samping itu Candu sendiri sebenarnya sudah ada sejak akhir abad ke 17, dimana VOC sendiri mulai memasok dari India, ketika sultan agung turun tahkta, di gantikan oleh anaknya amangkurat 1 dan di lanjutkan ke amangkurat ke 2, dari mulai amangkurat berkuasa, saat itulah awal-awal Opium banyak di konsumsi oleh kaum bangsawan. Dan hal tersebut tak lepas dari budaya para guru-guru kebatinan di kerajaan mataram hingga masa kasunanan dan kesultanan, yaitu budaya nyerat.
Walaupun Candu sendiri di sukai oleh sebagian orang jawa, sempat juga candu juga berpengaruh terhadap jalanya perang di berbagai belahan nusantara, salah satu perang terbesar karena candu itu sendiri adalah perang anatar kaum adat dan kaum padri di daerah bonjol, yang memunculkan tokoh Imam Bonjol, dimana ia mendukung kaum Padri untuk memerangi kaum Adat yang menggunakan candu.(karena kaum Padri memiliki basis islam yang kuat, sehingga seperti yang yang saya jelaskan di atas, apabila belanda secara terang-terangan menjual Candu maka akan terjadi peperangan, oleh sebab itu belanda harus melalui tangan china, dengan arti menghindari pemberontakan yang lebih dari kaum islam pesisir.)
Dan berikutnya candu juga berpengaruh terhadap perang Jawa, lebih tepatnya perang diponegoro. Dimana pada saat perang berlangsung pasukan diponegoro banyak yang berjatuhan sakit, karena sumber opium yang ada waktu itu pasokanya di putus oleh belanda. Di samping itu peredaran opium jenis yang lebih baik dan lebih mahal tersebar atas para pedagang china, pejabat pemerintahan, dan para bangsawan. Jadi opium atau candu ini tak hanya tersebar di kalangan rakyat jelata.
Pada perkembangan selanjutnya, setelah perang-perang berakhir, belanda mengembangkan sistem baru karena keuangan yang habis, akibat dari perang jawa dan perang padri mau tidak mau belanda harus mencari sumber dana lagi. Kemudian munculah kebijakan tanam paksa di masa gubernur jendral Van D Bosch. Tetapi di waktu itu perdagangan opium masih di katakan normal belum ada kenaikan secara signifikan. Jadi saya menyimpulkan untuk kuota dari opium sendiri masih tetap.
Berikutnya di akhir abad ke 19, dimana sistem tanam paksa mulai di hapuskan. Dan saat itulah belanda mulai menggencarkan perdagangan Candunya, karena sistem tanam paksa telah di hapuskan. Dan mulailah di buka perdagangan daerah jawa barat, terutama yang dulunya di tutup yaitu sekitar bandung dan banten. Di sampaing itu juga belanda mulai merombak habis-habisan sistem perdagangan Opium itu sendiri, di mana yang tadinya simpul-simpul perdagangan opium di pegang oleh orang China dalam masa berikutnya belanda mengambil alih sendiri. Yang artinya keuntunganya langsung ke belanda.

Beberapa pabrik besar candu itu sendiri. Setelah dimasa politik etis, terdapat di batavia hal ini sekaligus membuat belanda semakin terlihat memonopoli Candu. Karena suplai-suplai ke daerah menjadi sangat cepat, terutama daerah Bandung dan sekitar yang sebelumnya menutup diri terhadap Opium.
Begitu kebijakan itu berlangsung, langsung semakin jelas bagaimana peran belanda dalam mengendalikan peredaran opium. Bandarpbandar besar cina di bayar, polisi khusus candu di bentuk, penangkapan penjual candu gelap dan pengketatan-pengketatan lainya.
Mulai menurunya minat candu ketika mulai pergerakan nasional. Ketika candu di perbolehkan. Semakin banyak candu yang beredar, apalagi dengan harga nurah. Dengan begiu belanda mengalami kerugian ketika penjualan akhir candu. Dan belanda mulai menarik perdagangan candu. Sehingga dengan sendirinya candu mulai hilang berangsur-angsur dari masyarakat di P Jawa. Initinya hukum ekonomipun berlaku dalam perdagangan candu. Sebelum politik etis harga candu masih sangat mahal, karena langkanya barang itu dan sebagian besar masyarakat Islam tidak menyukai. Tetapi setelah akhir politik etis terlihat candu banyak beredar di pasaran sehingga harganya pun jatuh.
Walaupun opium telah menurun penggunaanya tetapi pada tahun-tahun sesudah Politik etis, tetapi di tahun-tahun sebelumnya, belanda telah mendapatkan keuntungan yang sangat besar.



Sumber
Rush, James.R, “Opium To Java, Jawa Dalam Cengkeraman Bandar-Bandar Opium Cina, Indonesia Kolonial 1860-1910” Penerjemah E.Setiyawati Alkhatab, Yogyakarta: Mata Bangsa, Sep-2000
Poerwanto Hari, “Orang China Khek dari Singkawang” Depok: Komunitas Bambu April, 2005
Wallace, Alferd Russel, “Kepulauan Nusantara, Sebuah Kisah Perjalanan, Kajian Manusia dan Alam” Jakarta: Komunitas Bambu, 2009
Notosusanto, Nugroho dan Poesponegoro D.M, “Sejarah Nasional Indonesia 4” , Jakarta: Balai Pustaka, 1990
Notosusanto, Nugroho dan Poesponegoro D.M, “Sejarah Nasional Indonesia 5”
Ricklefs M.C,”Sejarah Indonesia Modern 1200-2008” Terj. Tim Penerjemah Serambi, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2008

Nama : Muhammad Zalaluddin Sofan Fitri
NPM : 1106057084
Fakultas : FIB
Jurusan : Sejarah

Selasa, 03 Januari 2012

Siapakah Dia

Dengungan suara kereta melintasi sebuah perkampungan, di pinggir pagar kuning bersebelahan dengan rimbunya pepohonan mirip hutan. Beberapa anak asik bermain dengan sepedah kecil beroda anting dua di bagian ban belakang, sedangkan lainya mondar-mandir dengan koran dan dagangan asongan mereka. Matahari mulai condong ke arah barat dengan sebagian tertutup awan putih yang menjadikan bagian bawah awan itu tampak hitam. Di dekat pagar kuning itu ada sebuah gerbang yang hanya bisa di lewati oleh sepeda motor. di sebuah pos satpam duduk seorang pemuda berpawakan ceking dengan kulit agak gelap, rambut gondrong menghiasi sebagian kepalanya. Ia menemani satpam yang saat itu sedang bertugas menjaga pintu masuk. Sambil ngobrol dengan satpam dia menyruput es teh yang tadinya ia beli di dekat pos tersebut.

Beberapa saat kemudian pemuda Gondrong itu berpamitan kepada satpam dan berjalan menuju sebuah gedung besar yang mirip stadion, tetapi ketika sampai di dekat parkiran gedung tersebut pemandangan lain menarik perhatian pemuda gondrong itu. Di sana seorang pemuda lusuh sedang di marahi oleh gadis muda cantik, dimana perempuan itu terlihat menunjuk-nunjuk mobil tersebut. Segeralah si pemuda Gondrong itu menuju tempat parkiran dimana pertengkaran itu terjadi. Karena sepi tak ada orang suaranya terdengar jelas.

“Lo tahu bahwa mobil ini harganya sangat mahal, dan dengan tampang lo yang lusuh itu, gue yakin lo ga bakalan bisa bayar nih lecet mobil” gadis itu marah-marah sambil menunjuk-nunju.

“ma,afkan saya mbak, saya benar-benar tidak tahu.” pandangan mata pemuda lusuh itu kosong menghadap arah sebuah danau, dan hal itu malah membuat gadis itu semakin marah, karena seolah-olah dia tak di perhatikan karena laki-laki itu tak menatapnya sama sepemudakali.

“gue nggak mau tahu, yang penting gue ingin lo bertanggung jawab.”

Tak berapa lama kemudian pemuda Gondrong itu langsung ikut nimbrung.

“maaf, ini sebenarnya ada apa, kok ribut-ribut seperti ini.” Dengan nada agak keras pemuda Gondrong itu berusaha meleraikan.

Dengan emosi berapi-api perempuan itu mencoba menjelaskan.

“dia yang sekarang berdiri di belakang lo itu tadi nyebrang jalan ga liat-liat, nah pas gue mau keluar ada dia langsung saya banting setir, nah jadinya seperti ini, kalau bokap tahu gue bisa di marahi. gue meminta dia untuk bertanggung jawab.”

Tak berapa lama kemudian perempuan itu di pegang tanganya oleh si Gondrong, di tarik ke tempat duduk parkiran, kemudian gadis itu tampak kebingungan.

“hei apa yang kamu lakukan, dia nanti kabur!” perempuan itu berteriak dengan nada marah.

“mbak bicara di sini dulu, nanti perbaikan mobil mbak saya yang tanggung, ini KTM saya bawa dulu” gadis itu diam sejenak, dan pemuda Gondrong itu kembali menuju pemuda yang masih memandang kosong dan berbicara sebentar, akhirnya pemuda itu meninggalkan tempat parkir. Sedangkan pemuda Gondrong itu kembali ke tempat duduk gadis yang sempat ribut.

“Hai, kemana dia tadi, dia harus bertanggungjawab!” karena ia melihat pemuda lusuh yang tadi bermasalah pergi.

“sudah, tenanglah mbak.” Pemuda Gondrong itu berusaha menenangkan.

“bagaimana saya bisa tenang, kau malah melepaskan, jangan-jangan kau bersetongkol ya!” bentak gadis cantik itu.

“Saya sudah bilang bahwa saya yang akan ganti!” suara tegas keluar dari pemuda Gondrong itu.



Di Sekitar bengkel yang cukup mewah, terjadi pembicaraan antara pemuda Gondrong dan gadis itu.

“Dari tadi murung terus Non, cepet tua nanti” dengan nada bercanda pemuda ceikng mulai membuka pembicaraan.

“harusnya tadi dia yang mengganti bukan kamu, dia harus bertanggung jawab!” dengan nada agak ketus.

Sambil menyeruput kopi susu kaleng yang dibeli pemuda Gondrong itu mulai menjelaskan.

“sebelumnya saya juga turut meminta maaf mbak atas kejadian tadi.”

“Lho kamu kok malah yang minta maaf.” Dengan nada agak heran gadis itu menjawab.

“orang yang mbak marahi tadi, dia itu adalah dosen saya, Beliau S2 dan S3 nya di luar negri, dia memang masih muda, namun nasib buruk telah menimpanya, ketika dia pulang, dia mengalami kecelakaan, karena menghindari seorang anak Anak Perempuan SMA yang saat itu sedang pawai, merayakan kelulusan di dekat daerah Rangunan setahun yang lalu. Hal itulah yang membuat ia menjadi Buta”

Tiba-tiba gadis itu shock dan langsung lemas mendengar cerita Pemuda Gondrong itu, dia baru menyadarinya bahwa Perempuan SMA yang sedang pawai setahun lalu di dekat pasar minggu adalah dia, dan dia juga tahu kecelakaan di sana lebih tepatnya setahun yang lalu hanya satu kejadian yaitu ketika menghindari ia ketika berpawai.



Oleh : Sofan Fitri, 17/11/2011

Senin, 02 Januari 2012

Mandalawangi




6 Orang, Agenda PALABUAYA sedangkan teman kami satunya Shyahir sedang berkunjung di kampung badui. saya, dengan Riko, Zulkifli, Widya, Mila dan Diwa, kamis 29 Desember 2011, segera berkumpul di Es Pocong depok. setelah berkumpul bergegas untuk ke Stasiun UI. di sana langsung naik kreta ekonomi ke arah bogor. setelah tiba kami segera berjalan ke arah angkot, sempet Mila dan Diwa bertanya ke arah Gunung Putri, pedagang pisau menjawab naik angkot 08 dan 38. segera tanpa pikir2 semua naik. ternyata angkot trsebut bukan ke gunung putri bogor. kami agak kecewa. karena sudah mendekati maghrib kami di hampiri oleh supir angkot 38 yang menolong kami hingga ke pintu Tol Jagorawi Cibinong. di situ ada angkot carter Ciawi segera kami berangkat.
Habis maghrib kami membeli logistik yang kurang dan segera naik angkot putih menuju Cipanas. dan dari Cipanas segera mencarter ke arah Gunung putri. sampai di pos jam 10 malam. awalnya kami tidak di ijinkan naik karena permasalahan perijinan yang kurang. tetapi entah karena sesuatu apa akhirnya jam setengah 12 malam kami di ijinkan naik.
segera kami packing jam 12 kurang kami mempersiapkan semuanya termasuk senter dan ponco, karena mau hujan. kami segera berangkat. jalan dari pos awal sampai pos satu sudah di bikin tangga berundak. Setelah itu tanah biasa. Dan seperti tipikal jalur di gunung jawabarat lainya dengan akar dan hutan tropis. Angin berhembus cukup kencang di atas kami. Dan sampai di Surya Kencana Pukul 5 pagi. Di sini saya menyaksikan sendiri bagaimana sesuatu yang cukup unik. Perbatasan antara Alun-alun SK timur dengan hutan yang hanya berjarak 2 meter. Di SK saya tiup mulut seperti keluar asap saat merokok. Tetapi setelah kembali ke hutan tak ada lagi padahal jarak 2 meter.
Jam 6 pagi, 30 Desember. Saya dan Riko lari-lari kecil(setelah keluar dari SB) dan ke arah surken. Di situ lari2 tetapi angin di lembah membawa kabut menerpa kami dan sangat dingin. Ketika saya m elihat bulu2 tangan saya ternyata ada serpihan Es. Dengan udara dingin seperti itu kembali kami ke dalam hutan. Hanya sempat mengambil gambar2 berkabut. Saya sempat memasak sebentar untuk persiapan pendakian. Untuk pendakian Gede yang naik 4 orang, Saya, Riko, Mila dan Diwa. Perjalanan awal yang menyenangkan ketika mengarungi padang Edelwis di Surya Kencana. Tetapi angin sempat berhembus di sertai dengan kabut yang menyebabkan teman2 harus memakai Ponco.
Jam setengah sepuluh kami sampai di Gunung Gede dan Istirahat sambil mengabadikan gambar di temani bau busuk belerang. Karena saya dan riko juga punya tujuan ke pangrango, maka kami berpamitan berangkat sedangkan Mila dan Diwa kembali ke camp bersama widya dan ijul yang istirahat di Surken. Segera kami menuruni Gede Via Cibodas untuk menuju ke pangrango. Dengan semangat kami melakukan. Dari gede jam 10 pagi segera menuruni Gede dank e arah pangrango. Turun dengan semangat dan nakik dengan semangat. Sampai di pangrango jam setengah 12 siang. Karena kami naik dengan logistic 1 botol aqua besar dengan 5 bungkus nasi Uduk. Di puncak awalnya kami tidak tahu di mana mandalawangi. Karena gak tahu akhirnya teriak2 dengan keras dan dari gubuk kea rah kiri ada yang menjawab OI….. segera kami menghampiri. Dan di situlah Keindahan Mandalawangi yang selama ini hanya ada bayangan dan cerita2 aku saksikan sendiri. sejuknya air lembah dan juga dinginya kabut itu.

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

 

blogger templates | Make Money Online