Kamis, 23 Juni 2011

Masyarakat membutuhkan kita mengapa hati tak tergerak?

Aku adalah lulusan siswa SMA faforit di jawa tengah, tetapi setelah lulus kini aku mulai tersadar bagaimana makna pendidikan dan gunanya untuk masyarakat. sekolah sekarang ini banyak orang mengejar2 harapan impian dan cita-cita..... bagus ! aku setuju mungkinkah pada akhirnya mau tak mau aku dan semua pelajar di dunia akan tyerjun di masyarakat dan itu pasti!



Ku dapati desa di mana tempatku tinggal para pemuda

1.seolah2 mereka tak membutuhkan pendidikan

2. suka berkumpul dan foya-foya(walau orang tua mereka sangat kesusahan terutama daerah desa)=(sedangkan daerah kota sendiri banyak yang lulus kuliah dan ingin cepat2 di angkat sebagai PNS dan itu membutuhkan biaya 100 jt++ untuk pelicin dan ini sudah jadi rahasia umum, dan beberapa orang yang mengaku sarjana lulusan S1,S2 tak tanggung-tanggung pergi ke dukun untuk meluluskan jalanya menjadi PNS dan itu pun butuh Uborame=sesajaen cukup mahal)

3. mereka yang suka berpacaran(oknum keblabasan) pada akhirnya pada kawin muda(menikah usia dini) dan 60% masih usia 15-23. mer4eka tak perduli bagaimana persiapan sebuah pernikahan hingga orang tua mereka harus menyediakan uang untk biaya pernikahan dan mendirikan sebuah rumah.

4. mereka yang nganggur kebanyakan stress kalau tidak orang tua mereka mengirimkan ke kalimantan,irian dsb.



Apa sajakah yang dilakukan pemkab dan sebagian oknum pendidikan dan oknum aparat pemerintah?

....Oknum pendidikan

1. mereka menjanjikan biaya sekolah murah (terutama di kota besar2 tetapi pada kenyataanya sekolah2 yang bersetatus RSBI, SBI dan tetekmbengek harus mengeluarkan uang bulanan min : 200000 untuk bayar sekolah.)

2. yang sekolah di desa2 harus mau dengan fasilitas seadanya dengan akredetasi atau setandar A-Z sehaingga saat mereka mau memasuki sekolah atrau jenjang yang lebih tinggi pada kenyataanya banyak ytang di terima(karena sistem pengajaran kuno) atau duid kurang., walaupun sebagian ada yang mampu melanjutkan karena benar2 pintar dan memiliki uang.

3.beberapa oknum mengajukan proposal untuk membangun sekolah2 di desa tapi pada kenyataanya dana yang turun sudah di sunat hingga tak ada dari 50 %

4. mereka yang memaksa seolah-olah sekolah penting tak mau memberikan dukunagan moral dan materi kepada siswa2 dari desa padahal mereka yang membawa anak2 masuk rata2 mendapat komisi (terutama sekolah baru), setidaknya mau mengajukan keringanan tak membayar kalau benar2 memaksa sekolah sehingga orang tua tak keberatan.

5. masih banyak lainya

....Oknum pejabat desa hingga kabupaten

1. oknum pejabat desa dengan fasilitas gaji

a. Bulanan

b. Triwulan

c. THR

d. Bengkok 1 H lebih(kalau desa luas bisa 5 H lebih)

mereka masih mendapat beberapa fulus dari proyek2 bila di sesa itu ada proyek, sekolah2 dimana oknum perangkat merangkap sebagai guru di sekolah-sekolah yang berada di desa itu dengan alasan sebagai sarjana satu-satunya. dan setiap tahun mendapat tunjangan dari sekolah, tetapi para murid pinggiran(Desa) tak di perdulikan sehingga pada kurikulum mereka di anggap tertinggal seperti yang sudah di jelaskan di (oknum pendidikan no 2.)

2. para petani banyak mengalami musibah di antaranya

a. tanaman di rusak tikus

b. kekeringan tanah retak-retak hingga kedalaman 1 M lebih

c. air di kedalaman 14-20 M asin kalau ingin tawar harus menggali lebih dalam 25 M lebih

d. biaya mau tanam mahal dan oknum aparat pemerintah sibuk dengan urusan mereka masing-masing

nah dari sini padahal bantuan petani selalu turun setiap tahun tetapi uangnya entah nggak tahu arahnya kemana nah disini rakyat yang menderita

3. Oknum aparat pemerintah di desa

kalau ada kematian, urusan kepanitiaan lokal mereka memaksa untuk jadi anitia tidak memberi kesempatan kepada yang muda.

4. Oknum dari pemda kab. mempersulit dalam perijinan usaha mau takj mau harus mengeluarkan lebih banyak dari biasanya. misalnya dalam pengurusan paspor yang tak lebih dari 300 ribu tapi pada kenyataanya mereka orang-orang desa yang nggak tahu dan ingin mengadu nasib di negri orang 4 orang harus iuran 2,5 jt.

5. Oknum pejabat pada ribut masalah proyek dan nantinya jatuh ke tangan siapa

6. beberapa oknum pejabat memiliki utang banyak karena saat pemilihan mereka membagi2kan uang hutangan itu dan ketika menjabat mereka ga mau rugi wjjwjw

7. kalau mau daftar PNS harus punya relasi dan harus dapat SK dengan pelicin yang bisa hidupin orang kecil berhari2

8. dan banyak yang laenya



di sini saya sebagai pemuda dan satu2nya seumuran saya di desa merasakan bagaimana pemuda seusia saya

1. merantau

2. berfoya2

3. mondok (sangat jarang)

4. kuliah( 2-4%)

5. kerja(80% sudah menikah)



nah saya disini apabila di terima di kuliah bersyukur, tetap[i lebih bersyukur lagi kalau tak di terima kuliah saya, karena saya merasa malu kalau tak melakukan sesuatu untuk tempat saya, tanah kelahiran saya dan tanah air saya. saya berharap bagi yang kuliah dan menjadi sarjana(bukan sarjana jadi2 an ) benar2 bisa membantu rakyat dan tak hanya mengejar jabaatan2 sebagai pegawai negri yang katanya mengabdi rakyat tetapi beberapa oknum malah mempersulit hidup rakyat kecil.

Sabtu, 04 Juni 2011

Di keluarkan dari ruangan gara2 sandal dan kaus oblong

hm..... ini pengalaman saya mengikuti SNMPTN di undip fak Ekonomi tembalang

dengan semangat pukul 15.15 berangkat dari pati setelah mengambil ijazah dan jam 18.30 sampailah saya di fak ekonomi undip tembalang sebentar saya mengobrol dengan sekuruiti setempat yang menyabut dengan hangat (karena kami sesama wong cilik) karena saya tak memiliki tempat tinggal (kos, saudara dan uang mepet) saya di perkenankan menginap di ruang sekuriti yang baru di buat. saya mengucapkan terimakasih sekali kepada bapak2 sekuriti karena membantu saya.

paginya jam setengah 7 saya menuju gedung B di sana berkenalan dengan anak2 sesama pendaftar di anataranya 2 teman dari SMA 6 semarang, dari kediri, 1 semasa semarang(cewek) dan 1 dari kudus ( teman, teman saya ) setelah sejenak mengobrol menunggu bell masuk (DI PERATURAN GA ADA LARANGAN: DI LARANG MEMAKAI SANDAL JEPIT DAN KAUS OBLONG DI BALUT JAKET) nah saya agak tenang. tetapi ketika masuk kedalam ruangan Ruang : EB 1 2 Fak ekonomi UNDIP Tembalang dan duduk sebentar seorang pengawas dengan lagak nya dia melihat saya memakai sandal jepit bilang " mas anda memakai sandal jepit dan kaus silahkan keluar dari ruangan", awalnya saya sangat kecewa untung pengawas lainya (tokoh protagonis) mengantarkan saya ke tempat sekuriti dan sekali lagi pak sekuriti membantu saya (saya sangat berterima kasih banyak ), dan saya mengerjakan soal kembali hm.... mungkin pengawas satu ini entah ogah2 han melihat saya ada saya di katain : cah angon, wong pinggiran, ora berpendidikan wes seng elek2 pokoke lah.
ternyata dia masih nggrundel berikutnya hari ke 2 saya meminjam sepatu kepada salah satu mahasiswa dan saya masuk ruangan kembali pengawas kemarin yang nggasaki saya kembali melihat saya dan saya di suruh melepas jaket, nah di sini kembali lagi saya di keluarkan dari ruangan karena pakai kaus dan saya di suruh ke ruang pos panitia, padahal di sini sudah mengijinkan saya, saya kembali ke ruangan dia masih ga percaya kemudian dia menghubungi pusat dan akhirnya baru percaaya dan hari ke 2 saya kembali mengerjakan.



nah yang jadi masalah nih padahal di dalam peraturanya tidak ada larangan memakai sandal dan larangan memakai kaus, huh bahkan beberapa OKNUM panitia menganggap para pemakai sandal adalah orang 2 pinggiran (cah angon) apakah kedepanya snmptn hanya bisa di nikmati oleh golongan atas ???


Sang Pemberontak

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

 

blogger templates | Make Money Online