Senin, 02 Januari 2012

Mandalawangi




6 Orang, Agenda PALABUAYA sedangkan teman kami satunya Shyahir sedang berkunjung di kampung badui. saya, dengan Riko, Zulkifli, Widya, Mila dan Diwa, kamis 29 Desember 2011, segera berkumpul di Es Pocong depok. setelah berkumpul bergegas untuk ke Stasiun UI. di sana langsung naik kreta ekonomi ke arah bogor. setelah tiba kami segera berjalan ke arah angkot, sempet Mila dan Diwa bertanya ke arah Gunung Putri, pedagang pisau menjawab naik angkot 08 dan 38. segera tanpa pikir2 semua naik. ternyata angkot trsebut bukan ke gunung putri bogor. kami agak kecewa. karena sudah mendekati maghrib kami di hampiri oleh supir angkot 38 yang menolong kami hingga ke pintu Tol Jagorawi Cibinong. di situ ada angkot carter Ciawi segera kami berangkat.
Habis maghrib kami membeli logistik yang kurang dan segera naik angkot putih menuju Cipanas. dan dari Cipanas segera mencarter ke arah Gunung putri. sampai di pos jam 10 malam. awalnya kami tidak di ijinkan naik karena permasalahan perijinan yang kurang. tetapi entah karena sesuatu apa akhirnya jam setengah 12 malam kami di ijinkan naik.
segera kami packing jam 12 kurang kami mempersiapkan semuanya termasuk senter dan ponco, karena mau hujan. kami segera berangkat. jalan dari pos awal sampai pos satu sudah di bikin tangga berundak. Setelah itu tanah biasa. Dan seperti tipikal jalur di gunung jawabarat lainya dengan akar dan hutan tropis. Angin berhembus cukup kencang di atas kami. Dan sampai di Surya Kencana Pukul 5 pagi. Di sini saya menyaksikan sendiri bagaimana sesuatu yang cukup unik. Perbatasan antara Alun-alun SK timur dengan hutan yang hanya berjarak 2 meter. Di SK saya tiup mulut seperti keluar asap saat merokok. Tetapi setelah kembali ke hutan tak ada lagi padahal jarak 2 meter.
Jam 6 pagi, 30 Desember. Saya dan Riko lari-lari kecil(setelah keluar dari SB) dan ke arah surken. Di situ lari2 tetapi angin di lembah membawa kabut menerpa kami dan sangat dingin. Ketika saya m elihat bulu2 tangan saya ternyata ada serpihan Es. Dengan udara dingin seperti itu kembali kami ke dalam hutan. Hanya sempat mengambil gambar2 berkabut. Saya sempat memasak sebentar untuk persiapan pendakian. Untuk pendakian Gede yang naik 4 orang, Saya, Riko, Mila dan Diwa. Perjalanan awal yang menyenangkan ketika mengarungi padang Edelwis di Surya Kencana. Tetapi angin sempat berhembus di sertai dengan kabut yang menyebabkan teman2 harus memakai Ponco.
Jam setengah sepuluh kami sampai di Gunung Gede dan Istirahat sambil mengabadikan gambar di temani bau busuk belerang. Karena saya dan riko juga punya tujuan ke pangrango, maka kami berpamitan berangkat sedangkan Mila dan Diwa kembali ke camp bersama widya dan ijul yang istirahat di Surken. Segera kami menuruni Gede Via Cibodas untuk menuju ke pangrango. Dengan semangat kami melakukan. Dari gede jam 10 pagi segera menuruni Gede dank e arah pangrango. Turun dengan semangat dan nakik dengan semangat. Sampai di pangrango jam setengah 12 siang. Karena kami naik dengan logistic 1 botol aqua besar dengan 5 bungkus nasi Uduk. Di puncak awalnya kami tidak tahu di mana mandalawangi. Karena gak tahu akhirnya teriak2 dengan keras dan dari gubuk kea rah kiri ada yang menjawab OI….. segera kami menghampiri. Dan di situlah Keindahan Mandalawangi yang selama ini hanya ada bayangan dan cerita2 aku saksikan sendiri. sejuknya air lembah dan juga dinginya kabut itu.

0 komentar:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

 

blogger templates | Make Money Online