Sabtu, 04 Juni 2011

Di keluarkan dari ruangan gara2 sandal dan kaus oblong

hm..... ini pengalaman saya mengikuti SNMPTN di undip fak Ekonomi tembalang

dengan semangat pukul 15.15 berangkat dari pati setelah mengambil ijazah dan jam 18.30 sampailah saya di fak ekonomi undip tembalang sebentar saya mengobrol dengan sekuruiti setempat yang menyabut dengan hangat (karena kami sesama wong cilik) karena saya tak memiliki tempat tinggal (kos, saudara dan uang mepet) saya di perkenankan menginap di ruang sekuriti yang baru di buat. saya mengucapkan terimakasih sekali kepada bapak2 sekuriti karena membantu saya.

paginya jam setengah 7 saya menuju gedung B di sana berkenalan dengan anak2 sesama pendaftar di anataranya 2 teman dari SMA 6 semarang, dari kediri, 1 semasa semarang(cewek) dan 1 dari kudus ( teman, teman saya ) setelah sejenak mengobrol menunggu bell masuk (DI PERATURAN GA ADA LARANGAN: DI LARANG MEMAKAI SANDAL JEPIT DAN KAUS OBLONG DI BALUT JAKET) nah saya agak tenang. tetapi ketika masuk kedalam ruangan Ruang : EB 1 2 Fak ekonomi UNDIP Tembalang dan duduk sebentar seorang pengawas dengan lagak nya dia melihat saya memakai sandal jepit bilang " mas anda memakai sandal jepit dan kaus silahkan keluar dari ruangan", awalnya saya sangat kecewa untung pengawas lainya (tokoh protagonis) mengantarkan saya ke tempat sekuriti dan sekali lagi pak sekuriti membantu saya (saya sangat berterima kasih banyak ), dan saya mengerjakan soal kembali hm.... mungkin pengawas satu ini entah ogah2 han melihat saya ada saya di katain : cah angon, wong pinggiran, ora berpendidikan wes seng elek2 pokoke lah.
ternyata dia masih nggrundel berikutnya hari ke 2 saya meminjam sepatu kepada salah satu mahasiswa dan saya masuk ruangan kembali pengawas kemarin yang nggasaki saya kembali melihat saya dan saya di suruh melepas jaket, nah di sini kembali lagi saya di keluarkan dari ruangan karena pakai kaus dan saya di suruh ke ruang pos panitia, padahal di sini sudah mengijinkan saya, saya kembali ke ruangan dia masih ga percaya kemudian dia menghubungi pusat dan akhirnya baru percaaya dan hari ke 2 saya kembali mengerjakan.



nah yang jadi masalah nih padahal di dalam peraturanya tidak ada larangan memakai sandal dan larangan memakai kaus, huh bahkan beberapa OKNUM panitia menganggap para pemakai sandal adalah orang 2 pinggiran (cah angon) apakah kedepanya snmptn hanya bisa di nikmati oleh golongan atas ???


Sang Pemberontak

0 komentar:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

 

blogger templates | Make Money Online